Senin, 09 Desember 2013

PENTINGNYA CAHAYA MATAHARI BAGI DUNIA



PENTINGNYA CAHAYA MATAHARI 





Semua tahu betapa pentingnya cahaya matahari. Namun tidak semua memanfaatkan matahari secara optimal demi menyehatkan badan. Kehidupan orang sekarang, khususnya yang di perkotaan misalnya, semakin kurang memanfaatkan cahaya matahari. Kegiatan dalam ruangan mendominasi aktivitas harian, menjauhkan kulit manusia dari paparan cahaya matahari. Ada apa di balik cahaya matahari, sehingga kita semua membutuhkannya demi kesehatan?

SEMUA makhluk hidup di bumi membutuhkan matahari untuk hidup dan untuk tetap menyehatkan. Termasuk manusia. Sayangnya, sebagian orang tidak mengetahui kebutuhan tubuh kita yang amat vital akan cahaya matahari, baik untuk pertumbuhan, maupun demi kesehatan kulit.
Matahari pagi

Dibanding cahaya matahari siang dan sore hari, kita tentu tetap memilih mendapatkan cahaya matahari pagi hari. Cahaya yang menyemburat sebelum pukul 10 pagi dinilai lebih menyehatkan dan tidak membahayakan. Mengapa? Karena unsur sinar ultraviolet dan vitamin yang dibentuk olehnya, yakni vitamin D, dibutuhkan tubuh sepenting menu harian.

Percuma orang mencukupi kebutuhan akan vitamin D atau kalsium hariannya, kalau sehari-hari tidak terpapar cahaya matahari pagi secara memadai. Karena hanya bantuan cahaya matahari yang mampu melengkapi agar metabolisme vitamin D tubuh berlangsung normal. Dengan cara itu, kalsium yang dikonsumsi baru akan dapat membuahkan hasil terhadap tulang dan gigi.

Cahaya matahari pagi tidak begitu menyengat seperti pada siang hari, karena kandungan sinar ultraviolet pada cahaya matahari pagi masih begitu kaya. Sedangkan pada siang hari, sinar ultramerah lah yang makin pekat dan membuat kulit tersengat, sementara kandungan sinar ultraviolet yang menyehatkan itu sudah semakin tipis. Maka, kalau ingin memanfaatkan cahaya matahari memang harus memilih berjemur pagi hari, setidaknya sebelum pukul 10.00, tanpa perlu ketakutan kulit bakal menjadi lebih kelam.

Cahaya matahari pagi dibutuhkan segala umur. Bayi pun membutuhkan cahaya matahari pagi untuk metabolisme kalsium tubuh. Sebab seperti yang kita sudah ketahui, metabolisme kalsium memerlukan kehadiran vitamin D. Vitamin D baru siap membantu dan bekerja kalau hadir cahaya matahari.

Bayi yang lahir kuning untuk waktu lama, membutuhkan bantuan cahaya matahari lebih banyak agar gejala kulit kuningnya lekas mereda. Hal ini dapat terjadi salah satunya ketika fungsi hatinya belum cukup matang, atau lantaran suatu penyakit lain. Cara sederhana mengatasi bayi yang kadar bilirubin-nya lebih tinggi dari normal begini adalah dengan menjemurnya di bawah cahaya matahari.

Anak-anak juga membutuhkan cahaya matahari untuk mengoptimalkan fungsi kalsium lewat kerja vitamin D yang membantunya. Demikian pula dengan orang dewasa. Pembentukan pigmen kulit (pewarna kulit) juga membutuhkan paparan cahaya matahari yang memadai.

Bagi permukaan kulit tubuh, matahari bertindak sebagai pemati bibit penyakit sebab sinar ultraviolet mempunyai efek disinfektan juga. Di samping itu kulit yang terpapar oleh matahari menjadi lebih lembab, layaknya kulit orang yang bermukim di iklim tropis.

Cahaya matahari yang memadai setiap hari tentu mencegah anak mengalami penyakit tulang. Karena bila paparan terhadap cahaya matahari berkecukupan, bukan hanya pembentukan dan pertumbuhan tulang menjadi normal, tetapi penyakit tulang sejenis rachitis, yang terjadi bila kekurangan paparan cahaya matahari berlangsung dalam waktu lama, dapat dihindari.
Cahaya matahari siang dan sore

Seperti yang sudah diulas, cahaya matahari setelah pagi hari tidak lebih menyehatkan. Bukan saja karena menambah kelam warna kulit, tapi juga karena unsur yang menyehatkannya, yaitu sinar ultraviolet, sudah menipis. Untuk itulah dibutuhkan pelindung kulit agar kulit tidak secara langsung terpapar oleh cahaya yang selain tak menyehatkan itu, juga membawa akibat buruk pada kulit.

Apabila kulit lama terpapar oleh cahaya matahari yang menyengat itu, bahaya kanker kulit dapat mengancam. Jadi kita perlu memakai tabir surya untuk memayungi kulit terhadap bahaya paparan cahaya matahari siang yang tidak menyehatkan. Jika harus terpapar matahari siang, perlu kita biasakan membaluri kulit tubuh dan wajah yang terpapar, dengan krim tabir surya, dan memakai payung atau topi.

Selain perlu melindungi kulit, batasi anak bermain di bawah terik matahari secara terus-menerus, apalagi sengaja berjemur. Itu sebabnya kalau hendak mengajak anak bermain atau berolahraga, sebaiknya pilih di bawah cahaya matahari pagi, dan bukan siang, atau sore hari. Kegiatan rutin di luar ruangan setelah pagi hari hendaknya dilakukan di area yang beratap.

Sebenarnya untuk kesehatan tulang yang menyeluruh, kalsium, vitamin D, dan cahaya matahari pagi saja tidak cukup, bila tidak dibarengi dengan melakukan aktivitas fisik yang memadai. Metabolisme kalsium yang optimal membutuhkan kegiatan fisik yang sekurang-kurangnya tergolong low impact exercise, contohnya dengan berjalan cepat (brisk walking).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar