PENTINGNYA
CAHAYA MATAHARI
Semua tahu betapa pentingnya cahaya matahari. Namun tidak
semua memanfaatkan matahari secara optimal demi menyehatkan badan. Kehidupan
orang sekarang, khususnya yang di perkotaan misalnya, semakin kurang
memanfaatkan cahaya matahari. Kegiatan dalam ruangan mendominasi aktivitas
harian, menjauhkan kulit manusia dari paparan cahaya matahari. Ada apa di balik
cahaya matahari, sehingga kita semua membutuhkannya demi kesehatan?
SEMUA makhluk hidup
di bumi membutuhkan matahari untuk hidup dan untuk tetap menyehatkan. Termasuk
manusia. Sayangnya, sebagian orang tidak mengetahui kebutuhan tubuh kita yang
amat vital akan cahaya matahari, baik untuk pertumbuhan, maupun demi kesehatan
kulit.
Matahari pagi
Dibanding cahaya
matahari siang dan sore hari, kita tentu tetap memilih mendapatkan cahaya matahari
pagi hari. Cahaya yang menyemburat sebelum pukul 10 pagi dinilai lebih
menyehatkan dan tidak membahayakan. Mengapa? Karena unsur sinar ultraviolet dan
vitamin yang dibentuk olehnya, yakni vitamin D, dibutuhkan tubuh sepenting menu
harian.
Percuma orang
mencukupi kebutuhan akan vitamin D atau kalsium hariannya, kalau sehari-hari
tidak terpapar cahaya matahari pagi secara memadai. Karena hanya bantuan cahaya
matahari yang mampu melengkapi agar metabolisme vitamin D tubuh berlangsung
normal. Dengan cara itu, kalsium yang dikonsumsi baru akan dapat membuahkan
hasil terhadap tulang dan gigi.
Cahaya matahari
pagi tidak begitu menyengat seperti pada siang hari, karena kandungan sinar
ultraviolet pada cahaya matahari pagi masih begitu kaya. Sedangkan pada siang
hari, sinar ultramerah lah yang makin pekat dan membuat kulit tersengat,
sementara kandungan sinar ultraviolet yang menyehatkan itu sudah semakin tipis.
Maka, kalau ingin memanfaatkan cahaya matahari memang harus memilih berjemur
pagi hari, setidaknya sebelum pukul 10.00, tanpa perlu ketakutan kulit bakal
menjadi lebih kelam.
Cahaya matahari
pagi dibutuhkan segala umur. Bayi pun membutuhkan cahaya matahari pagi untuk
metabolisme kalsium tubuh. Sebab seperti yang kita sudah ketahui, metabolisme
kalsium memerlukan kehadiran vitamin D. Vitamin D baru siap membantu dan
bekerja kalau hadir cahaya matahari.
Bayi yang lahir
kuning untuk waktu lama, membutuhkan bantuan cahaya matahari lebih banyak agar
gejala kulit kuningnya lekas mereda. Hal ini dapat terjadi salah satunya ketika
fungsi hatinya belum cukup matang, atau lantaran suatu penyakit lain. Cara
sederhana mengatasi bayi yang kadar bilirubin-nya lebih tinggi dari normal
begini adalah dengan menjemurnya di bawah cahaya matahari.
Anak-anak juga
membutuhkan cahaya matahari untuk mengoptimalkan fungsi kalsium lewat kerja
vitamin D yang membantunya. Demikian pula dengan orang dewasa. Pembentukan
pigmen kulit (pewarna kulit) juga membutuhkan paparan cahaya matahari yang
memadai.
Bagi permukaan
kulit tubuh, matahari bertindak sebagai pemati bibit penyakit sebab sinar
ultraviolet mempunyai efek disinfektan juga. Di samping itu kulit yang terpapar
oleh matahari menjadi lebih lembab, layaknya kulit orang yang bermukim di iklim
tropis.
Cahaya matahari
yang memadai setiap hari tentu mencegah anak mengalami penyakit tulang. Karena
bila paparan terhadap cahaya matahari berkecukupan, bukan hanya pembentukan dan
pertumbuhan tulang menjadi normal, tetapi penyakit tulang sejenis rachitis,
yang terjadi bila kekurangan paparan cahaya matahari berlangsung dalam waktu
lama, dapat dihindari.
Cahaya matahari
siang dan sore
Seperti yang sudah
diulas, cahaya matahari setelah pagi hari tidak lebih menyehatkan. Bukan saja
karena menambah kelam warna kulit, tapi juga karena unsur yang menyehatkannya,
yaitu sinar ultraviolet, sudah menipis. Untuk itulah dibutuhkan pelindung kulit
agar kulit tidak secara langsung terpapar oleh cahaya yang selain tak
menyehatkan itu, juga membawa akibat buruk pada kulit.
Apabila kulit lama
terpapar oleh cahaya matahari yang menyengat itu, bahaya kanker kulit dapat
mengancam. Jadi kita perlu memakai tabir surya untuk memayungi kulit terhadap
bahaya paparan cahaya matahari siang yang tidak menyehatkan. Jika harus
terpapar matahari siang, perlu kita biasakan membaluri kulit tubuh dan wajah
yang terpapar, dengan krim tabir surya, dan memakai payung atau topi.
Selain perlu
melindungi kulit, batasi anak bermain di bawah terik matahari secara
terus-menerus, apalagi sengaja berjemur. Itu sebabnya kalau hendak mengajak
anak bermain atau berolahraga, sebaiknya pilih di bawah cahaya matahari pagi,
dan bukan siang, atau sore hari. Kegiatan rutin di luar ruangan setelah pagi
hari hendaknya dilakukan di area yang beratap.
Sebenarnya untuk
kesehatan tulang yang menyeluruh, kalsium, vitamin D, dan cahaya matahari pagi
saja tidak cukup, bila tidak dibarengi dengan melakukan aktivitas fisik yang
memadai. Metabolisme kalsium yang optimal membutuhkan kegiatan fisik yang
sekurang-kurangnya tergolong low impact exercise, contohnya dengan berjalan
cepat (brisk walking).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar